Tradisi Ini Jadi Ciri Khas Peringatan Maulid Nabi Muhammad di Aceh Tenggara

Ilustrasi lepat bekhas, salah satu makanan khas warga Alas Aceh Tenggara (Foto: Verilbombom4.blogspot.com)

Kutacane - Membawa makanan dari rumah ke Gedung Balai Kute merupakan tradisi yang saban tahun dilaksanakan warga Aceh Tenggara kala memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Hal itu juga dilakukan warga Kute Bambel Baru, Kecamatan Bukit Tusam, Aceh Tenggara, Kamis (28/9).

Berbagai jenis makanan turut diboyong untuk dapat disantap bersama-sama. Kudapan khas perayaan Maulid di Aceh Tenggara seperti lemang, lepat dan nakan kepel juga tak ketinggalan untuk disajikan menjadi hidangan bersama makanan lainnya.

Lemang adalah kudapan yang berbahan dasar beras pulut yang dibalut daun pisang muda dan dimasukkan ke dalam bambu. Lemang juga dibubuhi santan serta garam sebagai penambah rasa.

Kudapan khas lain di Aceh Tenggara yang sering disajikan dalam Maulid Nabi Muhammad adalah lepat. Makanan ini dibuat dari tepung beras yang dicampur dengan gula merah atau gula pasir, kelapa parut, dan garam. Warga Aceh Tenggara juga menambahkan labu sebagai penambah rasa lepat yang cenderung mirip kue timphan di pesisir timur Aceh.

Sama halnya dengan wilayah pesisir timur Aceh dan Aceh Besar, perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh Tenggara juga tak ketinggalan dengan Nakan Kepel. Nakan Kepel merupakan nasi yang dibungkus menggunakan daun pisang, yang sudah dilayu.

"Tradisi membawa makanan ini merupakan tradisi rutin yang sudah setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat dalam menyambut momen peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, khususnya Kute Bambel Baru," kata Herman, warga Bambel Baru, kepada HabaAceh.id, Kamis (28/9).

Warga membawa ragam makanan ke Balai Kute setiap perayaan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto: M. Eko Saputra/HabaAceh.id 

Herman mengatakan warga baru menyantap ragam menu tersebut setelah mendengarkan tausyiah yang diundang khusus untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Pada momen kali ini, warga Bambel Baru mengundang Ustadz Jakariya Pagan.

Dia berharap masyarakat Bambel Baru turut mencontoh sunnah Rasul dalam kehidupan ibadah dan sosial. Menurutnya sunnah yang diajarkan Nabi Muhammad dapat mempererat serta menjaga persatuan masyarakat dan menjauhkan diri dari penyakit sosial.

"Dikarenakan peringatan Maulid Nabi sebagai bentuk kecintaan ummat Islam dalam mengingat sosok yang sangat mulia ini, diharapkan dapat menjadi momentum untuk menjadikan beliau sebagai suri tauladan," pungkas Ustadz Jakariya Pagan.

Editor: Boy Nashruddin